-->

Modul Praktikum Hukum Newton

HUKUM NEWTON


A.  Kompetensi Inti (KI)

KI 1  : Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
KI 2  : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 KI 3 :  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI 4 : Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.  Standar Kompetensi
1. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik

C.  Kompetensi Dasar
1. Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan kostan
2.  Menerapkan hukum newton sebagai prinsip dasar dinamikagerak
D.  Tujuan
1.      Memahami konsep Hukum I Newton
2.      Menentukan hubungan antara masa, percepatan, dan gaya
3.      Memahami konsep Hukum III Newton


E. Dasar Teori
Hukum I Newton menjelakan bahwa sebuah benda cenderung mempertahankan keadaannya, yaitu jika dia diam akan tetap diam dan jika jika bergerak lurus beraturan dia akan tetap bergerak lurus beraturan. Hukum pertama Newton dapat dinyatakan dengan persamaan.
Kecenderungan benda untuk mempertahankan gerak (malas untuk diam) dan kecenderungan benda untuk mempertahankan diam (malas untuk bergerak) berhubungan dengan sifat kelmbaman (inersia) atau kemalasan suatu benda. Oleh karena itu, hukum I Newton juga disebut dengan hukum kelembaman.
Secara matematis hukum II Newton dinyatakan sebagai
∑ F= 0

Hukum II Newton menjelaskan bahwa benda bekerja sebuah gaya sajaatau beberapa gaya yang resultannya tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah dengan demikian benda mengalami percepatan. Maka dari itu ada kaitan antara resultan gaya dengan percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan ini diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduannya tentang gerak, yang dikenal sebagai hukum II Newton. Bunyi Hukum II Newton sebagai berikut.
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.

`           Percepatan (a) yang dihasilkan oleh resultan gaya (F) yang bekerja pada suatu benda sebanding dan searah dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda (m)”. Gaya satu newton (1 N) didefinisikan sebagai gaya yang menghasilkan percepatan 1 m /  ketika bekerja pada benda yang massanya 1 kg.

Secara matematis hukum II Newton dinyatakan sebagai
∑ F= m.a

Hukum III Newton ini menjelaskan bahwa gaya tunggal yang hanya
melibatkan satu benda tak mungkin ada. Gaya hanya hadir jika sedikitnya ada dua benda yang berinteraksi. Pada interaksi ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A. Gaya pertama dapat disebut sebagai aksi dan gaya kedua sebagai reaksi. Ini tak berarti bahwa aksi bekerja  lebih dahulu baru timbul reaksi. Akan tetapi, kedua gaya ini terjadi bersamaan. Dengan demikian, tidak jadi masalah, gaya mana yang dianggap sebagai aksi dan gaya mana yang dianggap sebagai reaksi. Maka dari itu hukum III Newton dapat dinyatakan sebagai berikut: Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.

Menurut Newton, ketika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain maka benda tersebut saling mengerjakan gaya. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda yang besarnya sama tapi tetapi berlawanan arah. Secara matematis hukum ini dapat dinyatakan dengan. Hukum ini kadang-kadang dinyatakan sebagai berikut.
Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah

Secara matematis hukum III Newton dinyatakan sebagai:
F aksi = -F reaksi


F. Alat dan Bahan
     Kegiatan 1:
  • 10 buah uang logam
  • Penggaris besi
     Kegiatan 2:
  • Balon panjang/besar
  • Tai nilon sepanjang 6 meter
  • Sedotan
  • Dua buah kursi
  • Gunting
  • Isolasi
Kegiatan 3
·         Aluminium foil
·         Korek api
·         Bola pimpong

G. Langkah-langkah Praktikum
1. Prosedur Kerja
     Kegiatan 1:
  • Tumpuklah uang logam diatas meja
  • Dengan cepat gerakkan penggaris besi sepanjang permukaan meja dan pukulah uang logam terbawah keluar dari tumpukannya
  • Pukul lah setiap uang logam terbawah keluar dari tumpukannya, dengan menggunakan gerakan maju mundur yang sangat cepat dan tepat
  • Amati yang terjadi
     Kegiatan 2:
  • Tiuplah balonnya dan buatlah simpul pada ujungnya
  • Masukkan benang melalui sedotan
  • Ikatlah kedua ujung benang ke kursi. Sedotannya harus bergerak dengan bebas disepanjang tali nilon
  • Isolasilah balon ke sedotan.  Aturlah posisi balon sehingga ujung bersimpul berada disisi salah satu kursi.  Lepaskan.  Amati yang terjadi pada balon
Kegiatan 3
·         Buatlah roket sederhana dari bahan-bahan diatas
·         Kemudian bakar ujung roket menggunakan korek api
·         Amati apa yang terjadi






H.  Data pengamatan
Tabel 1 data hasil pengamatan percobaan Hukum 1 Newton
Perlakuan
Keadaan uang logam yg di atas setelah uang logam dibawah di pukul
uang logam dipukul dengan cepat
uang logam yang diatas diam tidak bergerak
uang logam di pukul dengan lambat
uang logam akan mengikuti pengaris tersebut

Tabel 2 data hasil pengamatan percobaan 2 Hukum II Newton
No
Massa Beban (gram)
Gaya (N)
percepata (a)
1
1 gram
1 N
1000    m/s2
2
2 gram
1 N
500      m/s2
3
3 gram
1 N
333,3   m/s2
4
4 gram
1 N
 250      m/s2
5
5 gram
1 N
 200      m/s2

Analisa Data
1.      Diketahui  : m = 1 gram = 0,001 kg
                           F = 1 N
      Ditanya     : a ...?
        Dijawab   : a =
                              = 1N/ 0,001 kg
                              = 1000 m/s2

2.      Diketahui: m = 2 gram = 0,002 kg
                         F  =  1 N
       Ditanya    : a ...?
       Dijawab    : a =
                              = 1N/ 0,002 kg
                              = 500 m/s2
                              
3.      Diketahui  : m = 3 gram = 0,003 kg
                          F = 1 N
       Ditanya    : a ...?
       Dijawab    : a  =
                              = 1N/ 0,003 kg
                              = 333,3 m/s2
                           
4.      Diketahui : m = 4 gram = 0,004 kg
                        F  =1 N
        Ditanya   : a ...?
        Dijawab   : a  =
                              = 1N/ 0,004 kg
                              = 250 m/s2
                              
5.      Diketahui : m = 5 gram = 0,005 kg
                          F  = 1 N
       Ditanya    : a ...?
        Dijawab   : a  =
                              = 1N/ 0,005 kg
                              = 200 m/s2

Hasil pengamatan percobaan Hukum III Newton

            Prinsip dari sebuah kerja roket tersebut merupakan percobaan hukum newton yang ketiga, di mana tekanan yang terjadi dalam sebuah roket sehingga udara keluar yang menjadi aksi, sedangkan roket terdorong ke depan yang menjadi reaksi

I.   Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
a. Setiap benda memiliki gaya lembam, dimana benda tersebut akan    mempertahankan kedudukan awalnya walaupun dapat gaya dari luar
b. Jarak yang ditempuh balon tergantung dengan tekanan yang balon punya dan berbanding terbalik dengan massa. semakin berat suatu massa maka semakin sedikit percepatan yang di hasilkan
c. pada prinsip kerja roket merupakan prinsip dari hukum newton yang ke tiga, udara yang keluar menjadi aksi sehingga roket terdorong ke depan menjadi reaksinya
2.      Saran
Percobaan yang saya lakukan ini saya sadari belum sempurna. Diharapkan kepada setiap mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah Laboratorium Fisika 2 agar dapat lebih mengembangkan percobaan ini dengan rancangan yang lebih menarik sehingga dapat lebih baik dan tentunya diperoleh hasil yang sesuai dengan konsep yang ada. Penulis menyarankan agar kiranya alat ini digunakan untuk percobaan hukum newton di laboratorium fisika dasar.




              


           
DAFTAR PUSTAKA

Siswanto. Sukaryadi, 2009, Kompetensi Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Sunardi, 2007, Fisika Bilingual SMA/MA Untuk SMA/MA Kelas X, Bandung, Yrama Widya

Tipler A. Paul, 1998, FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK, Erlangga, Jakarta






























1 Response to "Modul Praktikum Hukum Newton"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel